Sebuah perjalanan ada awal ada jg akhir, ada perjumpaan ada juga perpisahan. Ada bahagia ada duka nestapa...Masih kuingat senyummu... Masih trbayang wajahmu... Masih tringat marahmu...Kepergianmu yg secara mendadak itulah jalan trbaik darimu untuk mendewasakan aQ, mematangkn pikiranku, tampil mandiri menghadapi perjuangan hidupku.Selamat jalan bunda... Smoga engkau bahagia disisi Allah swt. Mét Jälän Bunda "tidûrläh téñang Ibu" Bunda bila kau minta baktiku saat ini sudah kupersembahkan untukmu bunda dengan kata-kata cinta tulus untukmu dengan sajak indah tentangmu itulah baktiku padamu bunda doa puji selalu kau semburkan walau kadang kata-kataku menyakitkan airmata selalu tercurah bagai hujan bila kutertimpa kemalangan oh Bunda, pijarkan ampunan untuk putramu Bunda,... kau tak pernah menganggap diriku sebagai deposito bisa sesuka hati diambil saat tiba waktunya kau yang mengartikan kelahiran bukan rugi laba seperti gundukan budi yang menggunung yang harus dibayar segera Bunda,. jalan mana harus kutempuh ? kalau bukan dari jejak tetes air susumu dan dari coretan-coretan ditanganku Bunda,... Bunda ketika ia masih ada, kita selalu berkata ah dan ketika ia membutuhkan kasih sayang dari kita malah kita mengabaikannya. dan ketika ia telah tiada hanya tangis dan penyesalan, ia tidak butuh tangis dan penyesalan apakah kita tidak ingat betapa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tidak putus sampai kita pergi menyusulnya