sT4RzWap
ONLiNE:1

PESAN PESANKU JIKA KUMATI

Bismillahir rahmanir rahiem,
Keluargaku yang kusayangi,
Aku tidak tahu kapan Sang
Pemilik jiwaku ini
memanggilku.
Namun demikian rasa
khawatirku untuk tidak
meninggalkan kesusahan dan
keburukan sepeninggalku,
telah mendorongku untuk
berwasiat kepadamu sekalian.
Hendaklah kamu sekalian
tidak bersedih hati dengan apa
saja yang luput darimu dan
tidak pula meratapi apa2 yang
telah ditakdirkan Allah (swt)
agar menjadi bagian dari kisah
kehidupan di dunia ini.
Kematianku tidaklah berbeda
dengan kematian manusia
lainnya. Yang demikian adalah
karena setiap yang bernyawa
pasti akan mati. [1]
Ketahuilah bahwa
sesungguhnya aku tidak dapat
memberi jaminan hidup atas
hidupku sendiri sebagaimana
aku tidak dapat memastikan
apa yang dapat kita lakukan
esok hari dari rencana2 kita.
Yang demikian adalah karena
kita adalah hamba2 Allah yang
tidak memiliki sedikitpun
kekuasaan dan kemampuan
kecuali sekedar apa yang
diberikan-Nya yang sesuai
dengan kehendak dan
rencana-Nya.
Jika aku mati, hendaknya
kamu sekalian tidak panik.
Kematian adalah perkara
biasa yang orang lain juga
menghadapinya. Uruslah
jenazahku dengan kemampuan
terbaik kalian. Jika aku sempat
mandi sebelum aku mati,
maka hendaklah tidak
seorangpun yang
mengulanginya. Kewajiban
kalian adalah menutupi
bagian2-ku yang masih
terbuka dengan kain (kafan).
Jika tidak, maka mandikan dan
bersihkanlah bagian2 yang
penting sebelum kalian
mengkafaniku sehingga aku
layak untuk menghadap Allah
(swt).
Jika hanya seorang dari kalian
yang ada di sisiku pada saat
kematianku, hendaklah kamu
memberitahu tetangga
terdekat yang sekiranya
mereka dapat membantu
menguruskan jenazahku atau
mereka memberitahu orang
lain yang layak untuk
memandikan dan
mengkafankan jenazahku.
Untuk hal ini, hendaklah
mereka termasuk orang2 yang
amanah yang dapat menjaga
aurat dan aibku dengan baik.
Di bumi mana aku mati, maka
tempat yang paling layak dan
paling baik bagi jenazahku
adalah tanah perkuburan yang
terdekat dengan tempat
kematianku. Yang demikian
lebih aku sukai agar tempatku
termasuk hal2 yang akan
dapat memberi kesaksian
tentang apa yang telah aku
kerjakan buat agama ini. Oleh
karena itu, janganlah se-kali2
kalian mencoba mengangkut
atau membawa jenazahku
lebih jauh dari tempat itu.
Dan jangan biarkan jenazahku
menunggu. Jangan pula
seorang dari kalian, orangtua,
sanak famili, sahabat, handai
tolan dan kawan2 baikku
dijadikan alasan untuk
menunda jenazahku masuk
liang lahat. Selain perkara ini
tidak membebani mereka yang
mengurus jenazahku, hal itu
juga lebih baik bagi mereka
yang datang kemudian.
Jika yang datang kemudian
adalah dari golongan orang2
yang sholeh, maka sudah
tentu mereka akan tahu cara
menolongku dengan
pertolongan ghaib. Sebaliknya,
jika yang datang kemudian
adalah orang2 yang belum
sempurna agamanya, maka
hal itu tidak akan menambah
kesalahan dan dosa mereka.
[2]
Tahanlah lisan kalian dalam
mengekspresikan rasa bela
sungkawa atau duka cita
kalian. Meskipun aku rela
kamu mencurahkan air
matamu, tetapi janganlah se-
kali2 kamu meratap atau
mengeluarkan kata2
kesedihan. Yang demikian
adalah karena selain hal itu
akan menyusahkanku di
kubur, hal itu juga akan
menjadi dosa bagimu.
Berserah dirilah kepada Allah
(swt) tidak saja dalam urusan
rezekimu, tetapi juga dalam
semua aspek kehidupanmu.
Yakinlah dengan keyakinan
yang bulat bahwa Allah (swt)
maha cermat dalam mengurus
semua makhluk-Nya. Dia
mustahil ceroboh sebagaimana
Dia mustahil berbuat zhalim
kepada ciptaan-Nya sendiri.
Karena itu, mintalah
pertolongan kepada Allah
dengan sabar dan shalat [4].
Tidak ada warisan terbaik
yang dapat aku tinggalkan
kepada kalian selain aku telah
berusaha dengan segala daya
agar kalian terbiasa berada di
jalan Allah. Dan meskipun aku
seringkali gagal dalam
memberi kalian warisan
akhlak yang agung
sebagaimana akhlak
Rasulullah (saw), tetapi paling
tidak kalian telah mengetahui
bagaimana cara
menghadirkannya jika kalian
mau. Dan sekiranya ada
benda2 yang aku tinggalkan
pada kalian, maka orang
terbaik diantara kalian adalah
dia yang paling tidak
memerlukannya.
Keluarga-ku, jika kelak kalian
merindukanku, maka pasti dan
pasti kalian akan menjumpaiku
di akhirat hanya jika Allah
(swt) ridho kepada kalian.
Yang demikian adalah jika aku
tercampak ke dalam neraka,
maka sebagai ahli surga kalian
dapat dengan mudah
menziarahiku [5]. Sebaliknya,
jika dengan rahmat-Nya, Allah
(swt) memasukkanku sebagai
salah seorang ahli surga,
maka sesungguhnya tiada
halangan apapun antara
sesama ahli surga untuk saling
menziarahinya.
Dan jika datang kepadamu
orang2 agar kalian mengikuti
cara hidup lain selain yang
telah diajarkan oleh
Rasulullah (saw), maka
kuatkanlah keyakinan kalian
dan gigitlah erat2 agama
(Islam) ini dengan gerahammu
dan katakan dengan tegas dan
tekad yang bulat, "Tidak,
bahkan (kami mengikuti)
agama Ibrahim yang lurus.
Dan bukanlah dia dari
golongan orang musyrik." [6]
La ilaha illallah Muhammadur
rasulullah. Subhanallah wal
hamdulillah wa la ilaha illallah
wallahu akbar wa la haula wa
la quwwata illa billahil 'aliyyil
azhim. Subhanallah.
Catatan kaki:
[1] Tiap2 yang bernyawa akan
merasakan mati. Kemudian
hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan. (Qs al Ankabut
29:57)
[2] Termasuk di dalamnya
adalah dengan melakukan
sholatul ghaib dan
membicarakan kebaikan2
mayyit.
[3] Termasuk di dalamnya
adalah orang2 yang lemah
batin saat melihat mayyit
sehingga melakukan hal2 yang
tidak syar'i seumpama
meratap dlsb.
[4] Hai orang2 yang beriman,
mintalah pertolongan (Allah)
dengan sabar dan shalat,
sesungguhnya Allah beserta
orang2 yang sabar. (Qs al
Baqarah 2:153)
Dan mintalah pertolongan
(Allah) dengan sabar dan
shalat. Dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang2
yang khusyuk. (Qs al Baqarah
2:45)
[5] Dan penghuni2 surga
berseru kepada penghuni2
neraka (dengan menziarahi
mereka sambil mengatakan),
"Sesungguhnya kami dengan
sebenarnya telah memperoleh
apa yang Tuhan kami
menjanjikannya kepada kami.
Maka apakah kamu telah
memperoleh dengan
sebenarnya apa (azab) yang
Tuhan kamu menjanjikannya
(kepadamu)?" Mereka
(penduduk neraka) menjawab,
"Betul." (Qs al A'raf 7:44)
[6] Dan mereka berkata,
"Hendaklah kamu menjadi
penganut agama Yahudi atau
Nasrani, niscaya kamu
mendapat petunjuk."
Katakanlah, "Tidak, bahkan
(kami mengikuti) agama
Ibrahim yang lurus. Dan
bukanlah dia (Ibrahim) dari
golongan orang musyrik." (Qs
al Baqarah 2:135)

Views :2167
MobPartner Counter
XtGem Forum catalog