80s toys - Atari. I still have


CiNTA IBUNDA

"Bisa saya melihat bayi
saya?" pinta seorang ibu yang
baru melahirkan penuh
kebahagiaan. Ketika
gendongan itu berpindah ke
tangannya dan ia membuka
selimut yang membungkus
wajah bayi lelaki yang mungil
itu, ibu itu menahan nafasnya.
Dokter yang menungguinya
segera berbalik memandang
ke arah luar jendela rumah
sakit. Bayi itu dilahirkan
tanpa kedua belah daun
telinga!
Waktu membuktikan bahwa
pendengaran bayi yang kini
telah tumbuh menjadi
seorang anak itu bekerja
dengan sempurna. Hanya
penampilannya saja yang
tampak aneh dan buruk.
Suatu hari anak lelaki itu
bergegas pulang ke rumah
dan membenamkan wajahnya
di pelukan sang ibu yang
menangis. Ia tahu hidup anak
lelakinya penuh dengan
kekecewaan dan tragedi.
Anak lelaki itu terisak-isak
berkata, "Seorang anak laki-
laki besar mengejekku.
Katanya, aku ini makhluk
aneh."
Anak lelaki itu tumbuh
dewasa. Ia cukup tampan
dengan cacatnya. Ia pun
disukai teman-teman
sekolahnya. Ia juga
mengembangkan bakatnya di
bidang musik dan menulis. Ia
ingin sekali menjadi ketua
kelas. Ibunya mengingatkan,
"Nanti kau akan bergaul
dengan remaja-remaja lain"
Namun dalam hati ibu merasa
kasihan dengannya
Suatu hari ayah anak lelaki
itu bertemu dengan seorang
dokter yang bisa
mencangkokkan telinga
untuknya. "Saya percaya saya
bisa memindahkan sepasang
telinga untuknya. Tetapi
harus ada seseorang yang
bersedia mendonorkan
telinganya," kata dokter.
Kemudian, orangtua anak
lelaki itu mulai mencari siapa
yang mau mengorbankan
telinga dan mendonorkannya
pada mereka.
Beberapa bulan sudah
berlalu. Dan tibalah saatnya
mereka memanggil anak
lelakinya, "Nak, seseorang
yang tak ingin dikenal telah
bersedia mendonorkan
telinganya padamu. Kami
harus segera mengirimmu ke
rumah sakit untuk dilakukan
operasi. Namun, semua ini
sangatlah rahasia." kata sang
ayah.
Operasi berjalan dengan
sukses. Seorang lelaki baru
pun lahirlah. Bakat musiknya
yang hebat itu berubah
menjadi kejeniusan. Ia pun
menerima banyak
penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa waktu kemudian ia
pu menikah dan bekerja
sebagai seorang diplomat. Ia
menemui ayahnya, "Yah, aku
harus mengetahui siapa yang
telah bersedia mengorbankan
ini semua padaku. Ia telah
berbuat sesuatu yang besar
namun aku sama sekali
belum membalas
kebaikannya." Ayahnya
menjawab, "Ayah yakin kau
takkan bisa membalas
kebaikan hati orang yang
telah memberikan telinga
itu." Setelah terdiam sesaat
ayahnya melanjutkan, "Sesuai
dengan perjanjian, belum
saatnya bagimu untuk
mengetahui semua rahasia
ini."
Tahun berganti tahun. Kedua
orangtua lelaki itu tetap
menyimpan rahasia. Hingga
suatu hari tibalah saat yang
menyedihkan bagi keluarga
itu. Di hari itu ayah dan anak
lelaki itu berdiri di tepi peti
jenazah ibunya yang baru saja
meninggal. Dengan perlahan
dan lembut, sang ayah
membelai rambut jenazah ibu
yang terbujur kaku itu, lalu
menyibaknya sehingga
tampaklah .. bahwa sang ibu
tidak memiliki telinga. "Ibumu
pernah berkata bahwa ia
senang sekali bisa
memanjangkan rambutnya,"
bisik sang ayah. "Dan tak
seorang pun menyadari
bahwa ia telah kehilangan
sedikit kecantikannya
bukan?"
Kecantikan yang sejati tidak
terletak pada penampilan
tubuh namun di dalam hati.
Harta karun yang hakiki tidak
terletak pada apa yang bisa
terlihat, namun pada apa
yang tidak dapat terlihat.
Cinta yang sejati tidak
terletak pada apa yang telah
dikerjakan dan diketahui,
namun pada apa yang telah
dikerjakan tapi tidak
diketahui.

On : 1| Total : 451
MobPartner Counter
Up↑